1.
Alam
Keadaan alam sangat mempengaruhi terbentuknya sebuah ciri khas
arsitektur, seperti keadaan ikilm, kondisi alam apakah di pegunungan atau di
daerah pantai, daerah kutub atau misalnya di daearah lereng gunung yang panas,
contoh misalnya saya mengambil perbandingan antara arsitektur Kaltim berbeda
dengan gaya arsitektur di papua. Itu contoh kecil, yang bisa kita lihat. Yang
dipengaruhi keadaan iklim masing-masing tempat.
2.
Kepercayaan
Masyarkat
Karakter arsitektur-arsitektur nusantara ini, dahulunya adalah terbentuk
dengan filosofi-filosofi kepercayaan-kepercayaan yang diyakini setiap
suku di alam nusantara ini, contohnya saja di Kampung saya Daerah ujung Pulau
kaltim. long bena, long peliran. Pada masa saya masih kanak-kanak, masih bisa dilihat contoh peninggalan
arsitektur dahulu, seperti belawing (tugu yang dihiasi dengan banyak ornamen) ,
oyat puun can (Patung yang ditempatkan akses tangga masuk kedalam rumah). Ini semua dahulu adalah sebuah makna diyakini.
Tetapi dengan seiring perkembangan zaman saat ini. Nyaris tidak ditemukan lagi.
Sebagai putra daerah saya turut prihatin. Perlu bagi kita semua mengembangkan
kekayaan ciri khas seperti ini dengan mengacu pada nilai kehidupan yang kita
anut saat ini, karena tantangannya adalah kita berbalik arah menganut
kepercayaan dahulu yang sifatnya masih kepada dinamisme ataupun animisme.
Benar. Itu ditingalkan. Tetapi jangan meninggalkan warisan nenek moyang kita.
3.
Budaya
& Tradisi
Sebuah kekayaan yang dimiliki setiap suku dinusantara ini. Disitu ada
masyarakat Pasti ada Tradisi, pasti ada budaya yang dimiliki disitu. Bisa
dilihat pada arsitektur kaltim ini yang sangat beragam contoh pada suku dayak
kenyah beberapa bangunan yang terbentuk dari tradisi yang dilihat berdasarkan
fungsinya. Misalanya Ose Bio (balai adat) biasanya difungsikan untuk tradisi
Pesta panen, Pesta rakyat, makan bersama dll. Ada lagi seperti Lepobung (tempat
menyimpan padi), Rumah Panjang, Kuburan dll. Semua bangunan itu erat kaitannya
dengan tradisi budaya yang dimiliki.
4.
Kehidupan
Masyarakatnya Sendiri.
Gaya arsitektur pada masyarakat yang kehidupanya adalah mayoritas petani
tentu berbeda dengan masyarakat yang kehidupannya adalah mayoritas Nelayan gaya
arsitekturnya pasti menyesuaikan dengan kehidupan masyarakat
sebagai pecipta arsitektur tersebut, ataupun sebagai penghuni arsitektur
itu.
CIRI-CIRI
KARAKTERISTIK RUMAH TINGGAL ARSITEKTUR KALTIM (DAYAK)
- Ruang yang membentuk Persegi panjang dan terbagi atas ruang setiap kepala keluarga sebagai penghuni Rumah itu.
- Biasanya di dalam sebuah rumah tinggal terdapat 5 Kepala keluarga atau lebih , sehingga konsep rumah tinggal ini membentuk sebuah keluarga besar.
- Biasanya terdapat perbedaan antara Seorang Kepala suku/ orang yang memiliki wibawa di masyarakat, yaitu bentuk dan ukuran ruang lebih besar serta terdapat ukiran, atau patung terdapat pada pondasi rumah maupun di depan rumah, sementara masyarakat biasa, bentuk dan ukuran ruang lebih kecil. (ini pada zaman dahulu)
- Rumah Panggung dengan ketinggian kolong sampai 3 meter
- Dilihat dari material umumnya menggunakan kayu.
- Umumnya atap Bangunan Rumah tinggal dayak mengunakan atap sirap
- Pada rumah dayak jaman dahulu tinggi dinding umumya setengah dari bangunan
- Dilihat dari tangga bangunan pada zaman dahulu terbuat dari kayu batang yang dibentuk sedemikian rupa(dibuatkan ukiran/bentuk lain), jaman dahulu tangga adalah sebuah akses satu-satunya masuk ke dalam rumah,, sehingga pada saat ngayau,, tangga ini bisa di lepaskan.
Ukiran Adalah
Sebuah Identitas Bagi Suku Dayak yang diyakini sebagai ekpresi dari jiwa,
kehidupan masa lalu, dinamika hubungan Manusia dengan alam, (Tumbuh-tumbuhan,
binatang dan Alam atas ini menjadi sebuah karakter / ciri khas tersendiri
dimiliki kaltim.
Beberpa
sketsa yang coba saya buatkan yang mengambil acuan pada gaya arsitektur Dayak
kaltim. Yang menyesuiakan dengan perkembangan sekarang. Tentu ini bukan sebuah
benang merah yang menjadi kesimpulan hakiki dari ciri khas arsitektur yang
dimiliki kaltim (ars. dayak kenyah) ini hanya sebuah ide, pemikiran yang mengacu
pada konsep rumah pada masa kini tetapi mengambil gaya arsitektur dayak kenyah.
Jika ada pemikiran lain diluar dari pada apa yang saya gambarkan sepatutnya
menjadi kekayaan pemikiran, kekayaan filosofi,
bagi kita semua dan jika saran dan sumbangan pemikiran saya selalu
harapakan pada blog ini.
Tidak lupa
saya ucapkan kepada temen-temen saya, feryson, Hendratha, virginia, mesrawati.
Yang telah membantu dalam pencarian informasi hinggga terbentuk sebuah
kesimpulan. Ini merupakan sebuah tugas bersama pada Mata Kuliah Azas
perencanaan Arsitektur II. Sebagai Dosen pembimbing Bapak Ir. Gusti Alam, Msi.
Kami ucapkan terima kasih yang tak terhingga atas segala bimbingan yang
diberikan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar